Halaqah- 01 Pengertian Kitab Secara Bahasa dan Syariat. Halaqah - 02 Pentingnya Beriman Dengan Kitab-kitab Allah. Halaqah - 03 Wahyu. Halaqah - 04 Beriman Bahwasanya Kitab Ini Benar-benar Turun Dari Allah. Halaqah - 05 Beriman Dengan Nama2, Kitab2 Allah Yang Kita Ketahui Namanya. Halaqah - 06 Shuhuf Ibrahim.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين Halaqah yang ke tujuh belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah adalah tentang “Peran Do’a di Dalam Beriman dengan Takdir Allah”. Takdir telah tertulis, akan tetapi bukan berarti seseorang meninggalkan berdo’a kepada Allah. Berdo’a adalah bagian dari mengambil sebab yang diperintahkan untuk mendapatkan kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat. Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ [QS Ghafir 60] “Dan berkata Rabb kalian, hendaklah kalian berdo’a kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan untuk kalian.” Dan Allah Subhānahu wa Ta’āla berfirman, وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ… [QS Al-Baqarah 186] “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang diri-Ku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat mengabulkan do’anya orang yang berdo’a kepada-Ku.” Dan do’a adalah ibadah, sebagaimana sabda Nabi ﷺ, الدعاء هو العبادة ”Do’a itu adalah ibadah.” [Hadits Shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai, dan Ibnu Majah] Dan Rasulullah ﷺ bersabda, وﻻ ﻳﺮﺩ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﺇﻻ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ “Dan tidak menolak Al Qadar kecuali do’a.” [Hadits Hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah] Dan bukanlah yang dimaksud dengan do’a bisa menolak takdir, bahwa do’a bisa melawan takdir Allah yang sudah Allah tulis, akan tetapi makna Al Qadar disini adalah Al Muqoddar, yaitu sesuatu yang ditakdirkan, artinya do’a bisa menjadi sebab berubahnya keadaan yang ditakdirkan oleh Allah menjadi keadaan lain yang juga ditakdirkan oleh Allah. Contoh seseorang ditakdirkan sakit kemudian dia berdo’a kepada Allah meminta kesembuhan kemudian Allah mengabulkan do’anya dan menakdirkan kesembuhan bagi orang tersebut. Dan do’a yang dipanjatkan oleh seseorang kepada Allah adalah bagian dari takdir Allah. Lalu bagaimana dikatakan bahwa doa bisa melawan takdir Allah azza wajalla. Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Abdullah Roy Di kota Al-Madinah Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy. Post navigation
ThawafIfadhah. Halaqah yang ke-9 dari Silsilah Manasik Haji, rukun haji bagian yang ke 2 : Thawaf Ifadhah dan Sai. Rukun haji yang ke 3 adalah Thawaf Ifadhah atau Thawaf Jiarah atau Thawaf Haji. Yang di maksud dengan Thawaf adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali dengan sifat-sifat tertentu.
MAHAZI HSI Ustadz Dr. Abdullah Roy, Sumber ❁✿❁ ════════ ❁✿❁ ════════ ❁✿❁ ════════ ❁✿❁ ════════ ❁✿❁ 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍 📘 Silsilah Fiqh Haji 1 Halaqah 01 ~ Pengertian, Keutamaan Dan Beberapa Hikmah Haji Halaqah 02 ~ Kewajiban Haji Dan Kapan Diwajibkan Halaqah 03 ~ Pengertian, Ciri, Keutamaan Haji Mabrur dan Cara Mendapatkannya Halaqah 04 ~ Syarat-Syarat Wajib Haji Halaqah 05 ~ Mahrom Wanita Ketika Haji Halaqah 06 ~ Badal Haji Atau Mewakili Orang Lain Dalam Ibadah Haji Halaqah 07 ~ Pembagian Amalan-Amalan Haji Halaqah 08 ~ Rukun Haji Bagian 1 Niat Atau Ihram Dan Wukuf Di Arafah Halaqah 09 ~ Rukun Haji Bagian 2 Thawaf Ifadhah dan Sai’ Halaqah 10 ~ Kewajiban Haji Bagian 1 Ihram Dari Miqat dan Al Halq Serta Memendekan Rambut Halaqah 11 ~ Kewajiban Haji Bagian 2 Wukuf Di Arafah Sampai Tenggelam Matahahari Dan Bermalam di Muzdalifah Halaqah 12 ~ Kewajiban Haji Bagian 3 Melempar Jumroh Halaqah 13 ~ Kewajiban Haji Bagian 4 Bermalam Di Mina dan Thawaf Wada Halaqah 14 ~ Silsilah Manasik Haji Mustahabbat Atau Sunnah-Sunnah Haji Bagian 1 Halaqah 15 ~ Silsilah Manasik Haji Mustahabbat Atau Sunnah-Sunnah Haji Bagian 2 Halaqah 16 ~ Silsilah Manasik Haji Mustahabbat Atau Sunnah-Sunnah Haji Bagian 3 Halaqah 17 ~ Silsilah Manasik Haji Mustahabbat Atau Sunnah-Sunnah Haji Bagian 4 Halaqah 18 ~ Silsilah Manasik Haji Mustahabbat Atau Sunnah-Sunnah Haji Bagian 5 Halaqah 19 ~ Silsilah Manasik Haji Mustahabbat Atau Sunnah-Sunnah Haji Bagian 6 Halaqah 20 ~ Silsilah Manasik Haji Mustahabbat Atau Sunnah-Sunnah Haji Bagian 7 Halaqah 21 ~ Miqot Halaqah 22 ~ Larangan-Larangan Di Dalam Ihram Bagian 1 Halaqah 23 ~ Larangan-Larangan Di Dalam Ihram Bagian 2 Halaqah 24 ~ Larangan-Larangan Di Dalam Ihram Bagian 3 Halaqah 25 ~ Tatacara Haji Dan Umroh Secara Global 📘 Silsilah Fiqh Haji 2 Halaqah 26 ~ Hal – Hal dan Hukum-Hukum yang berkaitan dengan Ihram Bagian 1 Halaqah 27 ~ Hal – Hal dan Hukum-Hukum yang berkaitan dengan Ihram Bagian 2 Halaqah 28 ~ Beberapa Perkara dan Hukum Yang Berkaitan Dengan Talbiah Halaqah 29 ~ Beberapa Perkara dan Hukum Yang Berkaitan Dengan Memasuki Masjidil Haram Halaqah 30 ~ Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Thawaf Bagian 01 Halaqah 31 ~ Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Thawaf Bagian 02 Halaqah 32 ~ Beberapa Perkara dan Hukum Berkaitan Dengan Meminum Air Zamzam Halaqah 33 ~ Beberapa Perkara dan Hukum Berkaitan Dengan Sai Halaqah 34 ~ Beberapa Perkara dan Hukum Berkaitan Dengan Menggundul atau Memendekan Rambut Halaqah 35 ~ Beberapa Perkara dan Hukum Berkaitan Amalan Pada Tanggal 8 Dzulhijjah Atau Hari Tarwiyah Halaqah 36 ~ Beberapa Perkara Dan Hukum Wukuf Di Arafah Bagian 01 Halaqah 37 ~ Beberapa Perkara Dan Hukum Wukuf Di Arafah Bagian 02 Halaqah 38 ~ Beberapa Perkara Dan Hukum Berkaitan Dengan Mabit Atau Bermalam Di Muzdalifah Halaqah 39 ~ Beberapa Perkara dan Hukum yang Berkaitan dengan Amalan di Hari Kurban atau tanggal 10 Dzulhijjah Bagian 01 Halaqah 40 ~ Beberapa Perkara dan Hukum yang Berkaitan dengan Amalan di Hari Kurban atau tanggal 10 Dzulhijjah Bagian 02 Halaqah 41 ~ Beberapa Perkara dan Hukum yang Berkaitan dengan Amalan di Hari Kurban atau tanggal 10 Dzulhijjah Bagian 03 Halaqah 42 ~ Bermalam di Mina pada Hari Tasyrik Halaqah 43 ~ Beberapa Perkara dan Hukum Berkaitan Dengan Amalan Melempar Jumroh di Hari-Hari Tasyrik Bagian 1 Halaqah 44 ~ Beberapa Perkara dan Hukum Berkaitan Dengan Amalan Melempar Jumroh di Hari-Hari Tasyrik Bagian 2 Halaqah 45 ~ Beberapa Perkara dan Hukum Berkaitan Dengan Amalan Melempar Jumroh di Hari-Hari Tasyrik Bagian 3 Halaqah 46 ~ Beberapa Perkara dan Hukum Berkaitan Dengan Thawaf Wada Halaqah 47 ~ Ziarah Masjid Nabawi Halaqah 48 ~ Beberapa Hukum Berkaitan dengan Safar dan Miqot Jeddah Halaqah 49 ~ Masalah Menyembelih Hadyu Tammatu, Melempar 3 Jumroh, Sholat Jumat dan Sholat Hari Raya Bagi Para Jama’ah Haji Halaqah 50 ~ Doa dan Dzikir di Arafah dan Tempat-Tempat Yang Lain 📘 Silsilah Ziaroh ke Kota madinah Halaqah 1 ~ Kota Madinah Sebelum Hijrahnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Halaqah 2 ~ Nama-Nama Kota Madinah Halaqah 3 ~ Keutamaan Kota Madinah Bagian 01 Halaqah 4 ~ Keutamaan Kota Madinah Bagian 02 Halaqah 5 ~ Keutamaan Kota Madinah Bagian 03 Halaqah 6 ~ Keutamaan Kota Madinah Bagian 04 Halaqah 7 ~ Ziarah Masjid Nabawi Bagian 01 Halaqah 8 ~ Ziarah Masjid Nabawi Bagian 02 Halaqah 9 ~ Ziarah Masjid Nabawi Bagian 03 Halaqah 10 ~ Ziarah Masjid Nabawi Bagian 04 Halaqah 11 ~ Ziarah Masjid Nabawi Bagian 05 Halaqah 12 ~ Ziarah Masjid Nabawi Bagian 06 Halaqah 13 ~ Ziarah Masjid Quba Bagian 01 Halaqah 14 ~ Ziarah Masjid Quba Bagian 02 Halaqah 15 ~ Ziarah Masjid Quba Bagian 03 Halaqah 16 ~ Ziarah Masjid Quba Bagian 04 Halaqah 17 ~ Berziarah Ke Makam Rasulullah, Abu Bakar Dan Umar Bagian 1 Halaqah 18 ~ Berziarah Ke Makam Rasulullah, Abu Bakar Dan Umar Bagian 2 Halaqah 19 ~ Berziarah Ke Makam Rasulullah, Abu Bakar Dan Umar Bagian 3 Halaqah 20 ~ Berziarah Ke Makam Rasulullah, Abu Bakar Dan Umar Bagian 4 Halaqah 21 ~ Berziarah Ziarah Pemakaman Baqi Bagian 01 Halaqah 22 ~ Berziarah Ziarah Pemakaman Baqi Bagian 02 Halaqah 23 ~ Berziarah Ziarah Pemakaman Baqi Bagian 03 Halaqah 24 ~ Berziarah Ziarah Pemakaman Baqi Bagian 04 Halaqah 25 ~ Ziarah Pemakaman Syuhada Uhud 🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁🌱🍁🌱🍁🌱🌱🍁 🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍🎍
Halaqah07; HSI 07 - 06 Shuhuf Ibrahim. By. admin - October 23, 2019. 0. Facebook. Twitter. Google+. Pinterest. WhatsApp. RELATED ARTICLES MORE FROM AUTHOR. HSI 07 - 25 Buah Beriman Dengan Kitab-Kitab. HSI 07 - 24 Penyimpangan Dalam Hal Iman Dengan Kitab Allah. HSI 07 - 23 Hukum Membaca Kitab-Kitab Sebelum Al-Qurān.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه Halaqah yang ke sembilan dari Silsilah Ilmiyyah Penjelasan Kitab Al-Ushulu As-Sittah yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi rahimahullah. Kemudian beliau mengatakan, ثُمَّ صَارَ الْأَمْرُ إِلَى أَنَّ الافْتِرَاقَ فِي أُصُوْلِ الدِّيْنِ وَفُرُوْعِهِ هُوَ الْعِلْمُ وَالْفِقْهُ فِي الدِّيْنِ Kemudian setelah itu di zaman beliau di zaman sekarang jadilah bahwasanya berpecah belah di dalam agama, baik di dalam ushul agama pokok-pokok agama maupun di dalam cabang-cabangnya dinamakan dengan ilmu dan fiqih di dalam agama. Di zaman sekarang kata beliau, Sebagian mengatakan bahwasanya berpecah belah di dalam agama adalah termasuk pemahaman fiqih. Artinya orang yang mengatakan, “Boleh kita berpecah belah, kita memiliki kebebasan untuk berakidah, kebebasan untuk beribadah, kebebasan untuk menganut kepercayaannya masing-masing.” Dianggap ucapan ini sebagai bentuk pemahaman terhadap agama. Orang yang paham terhadap agama, maka dia akan membebaskan manusia untuk berakidah, untuk memiliki kepercayaan masing-masing. Kemudian beliau mengatakan, وَصَارَ الْأَمْرُ بِالاجْتِمَاعِ فٍي دين لَا يَقُوْلُهُ إِلَّا زِنْدِيْقٌ أَوْ مَجْنُوْنٌ Perintah untuk berkumpul dan bersatu di dalam agama, sebagian mengatakan bahwasanya ini adalah tidak diucapkan kecuali oleh seorang yang zindiq, seorang pendusta, atau orang yang gila. Jadi dianggapnya, orang yang mengajak manusia untuk bersatu padu di dalam hak, di dalam kebenaran, dianggap orang yang zindiq atau orang yang gila. Tidak mungkin kita semua bersatu, tidak boleh kita mengajak orang lain untuk mengikuti kebenaran. Mereka berkata, “Biarkan masing-masing memiliki kepercayaan masing-masing, tidak boleh saling menganggu satu dengan yang lain.” Apabila ada sebagian yang mengajak untuk bersatu di dalam kebenaran, meninggalkan akidah yang bathil, meninggalkan kepercayaan yang tidak benar, dianggapnya orang yang seperti ini adalah orang gila atau orang zindiq. Dan ini yang terjadi di zaman beliau, demikian pula di zaman kita. Orang yang ber-amar ma’ruf nahi munkar, mengajak orang lain untuk memiliki akidah yang benar, memiliki tauhid yang benar, melarang mereka untuk memiliki akidah yang salah, kepercayaan yang salah, dianggapnya ini adalah orang yang majnun orang gila atau orang yang zindiq. Adapun orang yang membiarkan kepercayaan-kepercayaan tersebut, membiarkan akidah-aqidah tersebut tersebar diantara masyarakat, maka ini dianggap sebagai orang yang paham tentang agamanya. Dan ini tentunya kebalikan dari apa yang sudah Allah jelaskan di dalam Al Qur’an dan telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallāhu alayhi wa sallam di dalam hadits-hadits yang shahih. Ini adalah pokok yang ke dua yang ingin dijelaskan oleh pengarang di dalam kitab ini, yaitu kesimpulannya • Perintah dari Allah Subhānahu wa Ta’āla pada kita semua kaum muslimin untuk saling bersatu di dalam al haq kebenaran • Larangan bagi kita untuk saling berpecah belah di dalam agama kita. Dan apabila terjadi perselisihan diantara kita, diantara kaum muslimin baik dalam masalah akidah, baik dalam masalah ibadah, baik masalah halal dan juga haram, maka Allah dan Rasul-Nya telah memberikan jalan keluar. Di dalam Al Qur’an, Allah Subhānahu wa Ta’āla mengatakan, يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَأُوْلِي ٱلۡأَمۡرِ مِنكُمۡۖ فَإِن تَنَٰزَعۡتُمۡ فِي شَيۡءٖ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمۡ تُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ “Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian taat kepada Allah, dan hendaklah kalian taat kepada Rasul, dan juga pemerintah kalian penguasa kalian. Maka apabila kalian saling berselisih di dalam satu perkara, baik dalam masalah akidah, masalah ibadah, masalah yang lain, maka hendaklah kalian kembalikan kepada Allah, dan juga kepada Rasul-Nya.” QS. An-Nisa 59 Dikembalikan kepada Allah, dikembalikan kepada Al Qur’an, dilihat apakah sesuai dengan Al Qur’an atau tidak pendapat kita. Kembalikanlah kepada Rasul, kembalikan kepada hadits Nabi shallallāhu alayhi wa sallam, apakah pendapat kita sesuai dengan hadits Rasulullah shallallāhu alayhi wa sallam atau tidak. Kalau sesuai, maka kita amalkan dan kalau tidak sesuai maka harus kita tinggalkan. Dan ini kata Allah, “Apabila kalian benar-benar beriman kepada Allah dan beriman kepada hari akhir hendaklah kalian mengembalikan perselisihan kita kepada Allah dan juga Rasul-Nya.” Apabila diantara dua orang saling berselisih, satunya mengatakan sunnah, satunya mengatakan tidak disunnahkan, maka masing-masing harus mengembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kalau Allah dan Rasul-Nya mengatakan Sunnah, maka semuanya harus sami’na wa atha’na mendengar dan taat tidak boleh ada diantara kita yang memiliki pilihan yang lain di dalam perpecahan ini. Apabila Allah mengatakan A, dan Rasul-Nya mengatakan A, maka semuanya harus mengatakan A tersebut. Di dalam hadits Rasulullah shallallāhu alayhi wa sallam mengatakan, فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلاَ فًا كَثِيْرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ “Sesungguhnya barangsiapa yang hidup diantara kalian setelahku, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaklah kalian berpegang teguh dengan Sunnah-ku dan Sunnah para khulafaur rasyidin.” Hadits riwayat Abu Dawud dan At Tirmidzi Ketika melihat perselisihan yang banyak, perpecahan yang banyak diantara umat, maka petunjuk Beliau shallallāhu alayhi wa sallam supaya kita kembali kepada sunnah beliau dan juga kepada sunnah para khulafaur rasyidin. Ini adalah petunjuk Allah dan Rasul-Nya ketika terjadi perselisihan. Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga apa yang kita sampaikan bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada pertemuan yang akan datang. والله تعالى أعلم والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته Materi audio ini disampaikan di dalam grup WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy.
2TSWA.